Thursday, March 12, 2009

Clay cuci piring

Ada yang nanya, capek gak sih ngurus rumah sambil homeschooling?
Jawabannya cuapeeeeeeeeeeeeeek poll! Makanya tiap malam tidur lelap. :)
Tapi, IT'S WORTH IT! I would not trade it with anything!

Kemaren siang, setelah saya selesai memasak, saya jemur baju di halaman belakang. Duh, ada bau menyengat hidung waktu membuka pintu. Ternyata si Donatello,Michaelangelo, Raphael dan (aduh, kok tiba2 lupa nama yang satunya lagi..) udah kotor sekali. Mereka harus dimandikan dan diganti air. Mereka adalah kura-kura peliharaan Clay dan Evan.

Jadi, sebelum menjemur pakaian, saya gantiin air mereka dulu. Biar jemurannya ga bau. O ya, thanks to Devi, yang bersedia dititipin kura2 waktu kami pulang kampung. :)

Setelah itu baru saya mulai menjemur baju yang lumayan banyak. Samar2 saya mendengar suara piring dan sendok berdenting. Ada air mengalir. Suara Evan dan Clay saling teriak dengan nada jengkel. Saya biarin aja. Kami melatih mereka untuk menyelesaikan konflik sendiri. Kalo butuh pertolongan baru datang ke kami.
Sambil terus menjemur, saya tetep alert mode, terus mendengarkan kalo terjadi perang sodara. Hehe.. Ternyata tidak trejadi apa-apa. Aman. Saya terus bekerja.

Beberapa saat setelah itu,pintu dibuka. Clay senyum dan berkata,"Ma, Mama gak usah cuci piring ya. Aku dah cuciin. Thank you juga Mama udah cuciin kura-kuraku.."
How sweet!

Hal-hal kecil seperti inilah yang membuat saya sanggup bertahan sampai hari ini. Hehe..
Dan waktu saya berterima kasih sama dia, seperti biasa dengan ringan dan riang dia berkata," Ah, cuman gitu doang!"

Dari jauh Evan teriak, "Mama gak sayang aku lagi ya?"
LHO? (bingung mode on)
"Iya, soalnya Mama gak say thank you ke aku.." Hihihi.. lha mbantuin aja enggak kok. Mau thank you apanya? Bingung kan? Evan.. Evan.. :)

Malamnya, Evan datang ke saya.
"Ma, sori.. tadi aku ganggu anak utama Mama.."
"Ha? Anak utama apa?"
"Itu, Kokoh. Kan dia anak pertama, jadi anak utama juga.."
Geli aku. Istilahnya kok pake utama. Kikikik..
"Gangguin apa, Van?"
"Tadi pas Kokoh cuci piring, aku mau cuci tangan, jadi aku dorong dia ke samping.. Aku janji lain kali gak gitu lagi.."

Rasanya dengan capek 24/7 kalo melihat anak-anak bertumbuh bersama gini kok jadi gak capek lagi ya. Entah capeknya menguap ke mana...

Thanks the Lord for He is good. He's the One who gives me strength. Also give me a wonderful husband,parents,grannies, brothers, sisters and in-laws, friends and biiig families who makes my life complete.

Deterjen Bubuk atau Deterjen Bubur?

Hhh.. Syok juga waktu liat deterjen yang biasa buat cuci baju jadi seperti ini...
Setelah saya ingat-ingat, tadi kemaren rupanya Evan membantu Mama mencuci bangku kecil dan sandal Papa.
Kasian banget, dia mencuci sandal yang ketempelan pup doggy. Ih.. Baru tau setelah Papa keesokan harinya mau pakai dan melihat di bagian bawah kok ada 'ganjelan'. Hehe.. berarti nyucinya belum bersih ya.. :)

Soal deterjen itu saya jadi penasaran, kenapa bisa jadi bubur ya? Berikut petikan 'interogasi' antara saya dan Evan..
Mama: Van, deterjennya kok jadi lembek gini napa ya? Evan tau?
Evan: Ooo.. itu.
Mama: Iya, itu. Kenapa ya? Kena air waktu kemaren Evan cuci sandal Papa?
Evan: Iya.
Mama: Kok bisa? Kan kantongnya tinggi dan jauh dari selang air?
Evan: Bisa.
Mama: Gimana caranya?
Evan: ...
Mama: Mama ndak marah kok, Van, cuma pengen tau kok bisa gitu gimana..
Evan: Aku semprot.
Mama: Semprot gimana?
Evan: Aku masukin selang.
Mama: Ke dalam kantong deterjen?
Evan: Iya. Tapi cuman dikit kok airnya.

Wahahaha... ya ampun, ternyata dia bikin percobaan sains sendiri sambil cuci sandal!
Beberapa hari setelah kejadian itu dia datang ke saya..
Evan: Ma, sori ya yang waktu itu aku isi deterjen Mama pake air... Mau aku beliin yang baru pake tabunganku?
Saya cuman peluk dia, senyum, terharu dan bangga kok dia bisa bertanggung jawab atas perbuatannya.
Mama: Ndak usah, Van, itu masih bisa dipake kok. Tinggal ditaro ke airi nanti juga kecampur.
Evan: Oke kalo gitu. Laen kali aku nggak gitu lagi ya....

Hmm, how nice!