Monday, May 6, 2013

Awarded an Honourable Mention for Stefan Aneshka Lea by The Living Rainforest!

After the long wait and compiling the facts and ideas to write essays for International Schools Debate since March, finally two days ago I got an email from director of the Living Rainforest as follows:

"Dear Teacher Champions,

Thank you for leading your school’s participation in the 2013 International Schools Essay Competition. We received 831 essays from around the world 594 from secondary schools and 237 were from primary schools – and the judging process has now been completed.

On behalf the Living Rainforest and the Judging Panel, please allow me to extend our sincere congratulations to everyone who participated, and especially to the Finalists and students awarded Honourable Mentions (please refer to the list below).

Indonesia
Eagle Nest -    Honourable Mention: Stefan Aneshka Lea.
Sman 13 Jakarta -     Honourable Mention: Dharma Kurnia Septialoka."

The Trophy Winners will be announced on 26-27 June, 2013. Trophies and Certificates will be awarded at the Schools Debates and Prize Giving Ceremonies in the UK (Northern Hemisphere event, 26-27 June 2013) and Seychelles (Southern Hemisphere event, 1-5 July 2013). Each school named below is invited to attend either event and bring 2 students, plus a Teacher Champion and Parent. While attendance at the Schools Debates is free of charge, travel-related costs are the responsibility of participating schools except for the Grand Prize Winner."

Then, I was a bit confused, since Stefan's name listed in the secondary level, not primary as supposed. After asking for more detailed explanation, the director of The Living Rainforest, Karl, explained that I was signed up Stefan's name under seconday level. I made a mistake in the registration part. But it was okay. He kindly mentioned will change the certificate into primary level. But it made me think. Then Evan's writing was judged with other 593 writings from secondary level? 
And still got Honourable Mention? 
WOW.
I am speechless.

Here's another email from Karl Hansen, Director of The Living Rainforest:
"Dear Ekawati – Congratulations. 
The Honourable Mention was awarded to Stefan Aneshka Lea.
As Eagle Nest was awarded an Honourable Mention and invited to the Schools Debates, you are welcome to bring up to 2 students along to the Schools Debates, so Clement can also be included. If you do not attend, a Certificate will be sent to Stefan in the post."

What is Honorable Mention exactly?
Honorable Mention defined as follows:  
(noun) a prize given in a competition for work of high quality that did not receive first, second, or third prize

(Definition of honourable mention noun from the Cambridge Advanced Learner's Dictionary & Thesaurus © Cambridge University Press)

We are excited and surprised! So, he is more than just a finalist, but already given an Honorable Mention. :)) More than grateful reading on this particular email.
Due to the fact that the ticket prices are expensive for flying from Indonesia to UK or Seychelles, we decided not to go. :((
Hopefully next time...

If you are interested in reading Evan's thoughts and writing, you could click here.

Thank you very much for reading. :)

Proud and Happy Mom, 
Eka

http://www.best-off-grid-computers.com/images/gottechgoinggreenforfun2012-10-ways-to-go-green-960x960.jpg
Setelah menunggu untuk waktu yang cukup lama, dari bulan Maret lalu, 2 hari lalu saya menerima email dari direktur the Living Rainforest sebagai berikut:
"Kepada Para Guru Pemenang, 

Terima kasih telah berpartisipasi dalam Kompetisi Esai antar Sekolah Internasional 2013. Kami menerima 831 esai dari berbagai penjuru dunia - 594 dari sekolah tingkat menengah dan 237 dari sekolah tingkat dasar. Proses penjurian sekarang telah selesai.

Mewakili pihak the Living Rainforest dan para Juri, ijinkan saya mengucapkan selamat untuk semua pihak yang telah berpartisipasi, dan juga khususnya bagi para finalis dan murid yang mendapatkan Penghargaan Kehormatan (Honourable Mention). (silakan perhatikan daftar di bawah)

Indonesia
Eagle Nest -    Honourable Mention: Stefan Aneshka Lea.
Sman 13 Jakarta -     Honourable Mention: Dharma Kurnia Septialoka."

Para pemenang yang memperoleh piala akan diumumkan pada tanggal 26-27 Juni 2013. Piala dan sertifikat akan diberikan di Debat antar Sekolah dan Perayaan Pemberian Hadiah di United Kingdom (tanggal 26-27 Juni) dan Seychelles (1-5 Juli). Nama sekolah yang disebutkan di bawah ini, mendapatkan undangan untuk menghadiri acara dan membawa 2 orang murid, ditambag seorang guru dan orang tua murid. Para undangan acara Debat antar Sekolah tidak memerlukan biaya apapun, kecuali biaya perjalanan dan penginapan, kecuali untuk pemenang Utama (biaya akan ditanggung pihak the Living Rainforest)."  
*doenggg* berapa tuuh bayar tiket, penginapan dan makannya? *langsung google dan pingsan*

Lalu, ada kebingungan juga, karena nama Stefan ada di daftar tingkat menengah (SMP dan SMA), bukan tingkat dasar (SD). 
Setelah dijelaskan lebih detil oleh direktur the Living Rainforest, Karl Hansen, ternyata dalam proses registrasi nama Stefan terdaftar di kelompok menengah, bukan dasar. Saya melakukan kesalahan dalam proses pendaftaran. :P 
Karl dengan baiknya menjelaskan, sertifikat nanti akan dirubah sesuai dengan usia Stefan. Tapi muncul satu pertanyaan lagi, berarti tulisan Stefan dinilai bersamaan dengan 593 karya lain dari tingkat menengah? Dan masih mendapatkan Penghargaan Kehormatan (Honourable Mention)?
WOW.

Berikut petikan email lain yang saya terima:
"Kepada Yth. Ekawati - Selamat.
Penghargaan Kehormatan (Honourable Mention) diberikan kepada Stefan Aneshka Lea.
Eagle Nest (nama homeschool kami), mendapatkan Penghargaan Kehormatan sekaligus undangan untuk menghadiri Debat Sekolah. Anda dapat mengajak 2 orang murid untuk menghadiri acara debat, jadi Clement juga bisa diikutsertakan. Tetapi jika Anda memilih untuk tidak hadir, sertifikat akan kami kirimkan via pos."
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Honourable Mention?
Definisi dari Cambridge Advanced Learner's Dictionary & Thesaurus adalah sebagai berikut:
(kata benda) hadiah yang diberikan dalam kompetisi untuk pekerjaan dengan kualitas tinggi yang tidak menerima hadiah pertama, kedua atau ketiga.
Kami sangat gembira dan kaget! Jadi, Stefan lebih dari sekedar finalis. Senangnya!

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Evan, silakan klik tautan berikut ini.
Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca blog kami.


Proud and Happy Mom, 

Eka

Living Rain Forest International Schools Debate Competition 2013:Protector of the Earth

 Protector of the Earth
by Clement Arvin Lea
Year 7
Age:12
http://www.livingrainforest.org/explore/schools-debate/
“Only when the last tree has been cut down, 
the last fish been caught and 
the last stream poisoned, 
will we realize we cannot eat money?”
-Cree Proverb.

Everybody is responsible for the future of our planet. 
We must be ready to take responsibility.
If we don’t take responsibility there is no future for our planet. 

Lots of people are neglecting their duties, they throw trash away to wherever they happen to be instead of putting it away safely or recycling.
We humans are destroying everything without even thinking. 
Why? 
It’s all just for money. The love of money, that’s the root of almost all our problems. 

We cut down trees and destroys  animals habitat, which causes in deforestation and animal extinction. Instead of planting more trees in it’s place and controlling the damage, we build industrial buildings in it’s place, which in time causes more and more damage. 
For example, factories they take a huge amount of land, and they pollute the air we breathe with smoke, poisonous gas and they cut down the trees that were supposed to filter the air. And some factories dump their liquid waste to a nearby stream, polluting and poisoning the only source of water for some families. Causing health non-benefits, more dying animals diseases to spread. And that was just one example!

Economy owes ecology an apology.

Due to the growing needs of our ever growing population, our economy has become fast-paced and demanding. Our economy demands the largest amount of money in the very shortest time. 
Causing people to forget about the ecology in their rush to make money. Causing lots of us to become greedy, selfish and to love money! 
And in their struggle to earn they didn’t even realize, that they’re destroying our planet!

We have to act now!

3R: reduce reuse recycle.

Don’t  waste energy, save electricity, save water.

Use environmentally friendly products.

Buy local food. If you buy local food it takes less energy to take your food from the field where it was grown to your plate, or even better you can grow your own food.

Open your mind, be examples for others inspire them! Make them realize that this is urgent!

We cannot just watch and sit idly by while our Earth is being pulverized!

Start locally, change the world one person at a time.

Everyone is responsible, everybody can contribute no matter who you are, where you are, you can help.

We need you, the planet needs you!
Let us join hands and protect the Earth together!


“Earth provides enough to satisfy every man’s needs, 
but not every man’s greed.”
-Mahatma Gandhi


Pelindung Bumi
by Clement Arvin Lea
Year 7
Age:12


"Hanya jika pohon terakhir telah ditebang, 
ikan terakhir telah ditangkap dan 
sungai terakhir telah tercemar, 
akankah kita sadar, 
bahwa uang tidak dapat kita makan?"
-Pepatah Bijak Cree

Setiap kita memiliki tanggung jawab atas masa depan planet kita.
Kita harus siap untuk mengambil tanggung jawab itu.
Jika kita tidak mau mengambil tanggung jawab, tidak akan ada masa depan bagi planet kita. 

Banyak manusia mengesampingkan tugas mereka. 
Mereka membuang sampah sembarangan, alih-alih mendaur ulang sampah dengan bijak.
Kita, manusia, cenderung merusak segala sesuatu tanpa berpikir jauh.
Mengapa?
Semuanya untuk mendapatkan uang. 
Cinta akan uang, itulah yang menjadi akar dari hampir segala masalah yang ada. 


Kita menebang pohon dan merusak habitat binatang, yang kemudian menimbulkan hutan gundul dan punahnya beberapa jenis satwa. 
Bukannya menanam kembali pohon dan meminimalkan kerusakan, kita malah membangun pabrik-pabrik di sana, yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan lebih parah.
Sebagai contoh, pabrik yang membutuhkan tanah luas, akan melakukan penebangan pohon yang kemudian menimbulkan polusi udara yang mengganggu pernafasan dengan gas beracun. Padahal kita membutuhkan pohon untuk membersihkan udara dari polusi. Beberapa pabrik membuang limbah cair ke sungai-sungai terdekat, membuat polusi dan meracuni sumber air untuk keluarga yang tinggal di sekitar sungai tersebut. Hal-hal tersebut menimbulkan kerugian besar bagi kesehatan dan menyebarkan berbagai macam penyakit. Dan itu baru salah satu contohnya!

Ekonomi berutang maaf kepada lingkungan hidup.


Berdasarkan kebutuhan yang terus bertambah seiring dengan tumbuhnya populasi, kondisi pertumbuhan ekonomi kita telah bertumbuh sangat cepat. Keadaan ekonomi menuntut pertumbuhan jumlah uang yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Hal itu menyebabkan manusia mengesampingkan isu lingkungan dan selalu mengejar uang. Efek selanjutnya, banyak dari kita menjadi tamak, memikirkan diri sendiri dan makin cinta uang!
Dan dalam perjuangan mereka memperoleh uang, mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang merusak planet kita!

Kita harus bertindak sekarang!


3R: mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang.


Hemat energi, hemat listrik, hemat air.


Gunakan produk yang ramah lingkungan.


Belilah produk lokal. Produk lokal menggunakan energi lebih sedikit untuk mengantar produk dari tempat ditanam sampai di piring Anda. Atau lebih baik lagi, Anda bisa menanam di kebun sendiri.


Tambahlah wawasan, jadilah teladan dan berikanlah inspirasi bagi orang lain! Buatlah setiap orang menyadari gentingnya masalah ini!


Kita tidak dapat hanya duduk diam dan menonton sementara bumi menuju kehancuran!


Mulailah dalam lingkup terkecil, rubahlah dunia, satu orang dalam satu waktu.



Setiap orang bertanggung jawab, setiap orang dapat berkontribusi. Siapapun Anda, di manapun Anda, Anda dapat mulai.


Kami memerlukan Anda, planet kita memerlukan Anda!


Mari bergandengan tangan dan melindungi Bumi bersama-sama!


"Bumi menyediakan cukup untuk memuaskan kebutuhan setiap manusia, 
tapi tidak untuk memuaskan setiap keserakahan manusia."
-Mahatma Gandhi

Sunday, May 5, 2013

Living Rain Forest International Schools Debate Competition 2013:Protecting Our Future Planet

Protecting Our Future Planet
by Stefan Aneshka Lea
Year 4
Age: 9 year old
            Everybody is responsible for the future of earth. Because earth is our home so we have to take care of it. We have to keep it clean. For keeping my house, I clean it by washing dishes and flushing the toilet after use. The same thing as for our earth,  we should keep it clean. One of the ways to keep it clean is to stoptrashing. We can start doing 3R: Reduce, Reuse,Recycle.

Start from myself. I had already started to recycle plastic, papers and cans. I also started composting organic kitchen trash. If I go out from a room I turned off the lights and Air Conditioning. I also plant my own plants and vegetables in my garden. I reduce trash by bringing my own bottle and clothbag, I also bring my own food container to buy food. I also refuse styrofoam. As the younger brother I also use my elder brother’s books, backpack, clothesand pants, that’s how I reuse things.
           
            If we keep on trashing,  plants will die because the soil is no longer rich and the animals habitat will be destroyed and they will die because theydon’t have any home. It will bring us into trouble.
            
One of the troubles is overpopulation. For example, if we keep on killing sharks for their fins the sharks will die and the shark’s prey will overpopulate and then the world will be full of little fishes that the shark are supposed to eat.

From http://www.sharkproject.org and Wikipedia, I read that: “Sharks are late in maturity, small numbers of descendants per birthing cycle, very long pregnancy (18 to 24 month gestation period) and slow growth rate. These are danger to many sharks.” Please, stop killing shark, stop shark extinction.

Other things we can do: we should help stop global warming by planting trees and plants so there would be more oxygen and the world would be cooler so that the polar ice caps won’t melt and the world won’t be flooded with water because the polar ice caps melt. And we should stop destroying animals habitat and plants and trees because then our life would be hard with no plants or animals to eat.

We need to work together for protecting our planet, Earth. 


Melindungi Planet Masa Depan
oleh Stefan Aneshka Lea
Kelas 4
Usia 9 tahun


Setiap kita memiliki kewajiban untuk memikirkan tentang masa depan bumi. Karena bumi adalah rumah kita, kita harus menjaganya tetap bersih. Untuk menjaga rumah saya, saya menjaganya tetap bersih dengan mencuci piring kotor juga menjaga toilet tetap bersih setelah memakainya. Sama halnya dengan bumi, kita harus menjaganya tetap bersih. Salah satu cara untuk menjaga bumi adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Kita bisa memulai melakukan 3R: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) sampah.


Kita bisa memulai dari diri kita sendiri. Saya sudah mendaur ulang plastik, kertas dan kaleng. Saya juga sudah mulai membuat pupuk kompos dari sampah dapur. Jika saya keluar dari kamar, saya mematikan lampu dan AC. Saya juga menanam tanaman dan sayuran di kebun belakang. Saya mengurangi sampah dengan membawa botol minum dan tas kain untuk belanja. Saya juga membawa wadah makanan untuk membeli makanan atau lauk. Saya menolak pemakaian styrofoam. Sebagai anak kedua, saya menggunakan lagi buku, tas ransel, baju dan celana dari kakak. Begitulah cara saya menggunakan kembali barang-barang yang ada.


Jika kita terus membuang sampah sembarangan, tanaman akan mati karena tanah tidak lagi subur. Habitat binatang juga akan rusak, sehingga lama kelamaan mereka akan mati karena tidak lagi memiliki rumah. Hal itu akan menimbulkan banyak masalah. 
Salah satu masalah yang timbul adalah ledakan populasi. Sebagai contoh, jika kita terus membunuh ikan hiu untuk diambil siripnya,  maka ikan yang biasa dimangsa hiu akan meledak jumlah populasinya, karena tidak ada lagi ikan hiu yang menjaga jumlah mereka. Samudera akan penuh dengan ikan-ikan kecil yang seharusnya menjadi makanan hiu-hiu tersebut.



Dari website  http://www.sharkproject.org dan Wikipedia, saya membaca, "Angka pertumbuhan ikan hiu sangat rendah karena beberapa faktor: hiu mencapai usia dewasa dalam waktu yang cukup lama, jumlah keturunan yang sedikit per kelahiran, periode kehamilan yang sangat lama (18-24 bulan) dan pertumbuhan yang lambat. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan ancaman punahnya ikan hiu." Tolong jangan bunuh ikan hiu lagi. Jangan sampai mereka punah.


Hal lain yang bisa kita lakukan: kita dapat mencegah pemanasan global dengan menanam banyak pohon dan tanaman sehingga lebih banyak oksigen yang dihasilkan. Dunia akan lebih sejuk sehingga ujung es kutub tidak akan meleleh. Tidak akan ada banjir yang disebabkan lelehan ujung es kutub. Kita juga harus menghentikan habitat binatang dan tanaman dan pohon karena hidup kita akan berat tanpa tanaman dan daging binatang yang dapat kita konsumsi.


Kita harus bekerja sama untuk melindungi planet kita, Bumi.

http://blogs.e-rockford.com/applesauce/files/2013/03/causes-of-global-warming.jpg

Thursday, March 21, 2013

Learning with Trash Art as Learning Tools

Lately, some of facebook friends starting to do Kitchen Trash Art before started composting.
They created lovely and creative arts which also triggers me to do the same thing with the boys.
Couple days a go, we started our journey.
Here are some of our creations:
Akhir-akhir ini, beberapa teman di facebook mulai posting foto-foto karya keren dari sampah dapur.
Ajakan mereka mulai kami sambut beberapa hari yang lalu.
Inilah hasil karya sampah dapur kami:

"ANGLER FISH"
by Clay
This totally rocks! I love this one so much!
Keren banget! Sukaaa banget yg ini!
Yep. I must admit, I got bad marks at spelling class. lol.
My eldest complained while looking at the watermarks I put on his creation picture.
"Should be 'ANGLER', Mom. Not 'ANGULAR', he said firmly and seriously.
Ouch. 
Well, sorry, Son. I deleted the original pic already.*oops*
So this is the only pic left with my mistake written forever on it.
I love your creation so much. 
Please focus on the art fish, not the totally wrong spelling. 
*grin*
Hehehehe... karya di atas menuai protes karena saya salah ketik nama spesies ikan yang dimaksud.
Seharusnya bukan 'ANGULAR', tapi 'ANGLER'. Apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur.
Maaf ya, Nak. :D

From different angle, it gets totally different look.
From fish to leaf, and vice versa.
Dari sudut pandang yang berbeda, menjadi sehelai daun indah.
Burung Onta
and here are my second son's creations:
dan inilah karya anak kedua:
ROARRR!
looks like a real swimming tadpole to me!
mirip banget seperti kecebong beneran!
too cute!
gemessss!
I, as the only woman in the house, created a girly look as shown below.
Inca Emperor,as one of my friend said. haha.
Home...
After those kitchen arts, my kids always cheerfully dig up our organic kitchen trash with me. 
seem like they inspired so much.
They learn a lot with today's trash. 
I am amazed.
They learn much more than art and creativity. 
Setelah bermain-main dengan sampah dapur dan melihat video dan artikel Arvind Gupta
mereka benar-benar bisa menggunakan sampah dapur dg sangat efektif.
Saya kagum.
Mereka belajar jauh lebih banyak dari sekedar seni dan kreatifitas.
Jauh melebihi ekspektasi saya.

Here's some of what they learn:
Trash Art and Creativity
Environmental Issues:
 - taking care of earth
-3R: reduce, reuse, recycle
-  composting
Beberapa topik yang mereka pelajari:
Kreatifitas dan Sampah Dapur
Isu Lingkungan Hidup:
- mengolah dan merawat bumi
- 3R: reduce, reuse, recycle
- membuat pupuk kompos
Geography: 
I learned about new vocabulary from my second son: PIC--Polar Ice Caps.
Look at the details they put on the globe.
Such details from leaves I would never expected.
WOW.
Geografi:
Saya belajar satu kosa kata baru dari anak kedua saya: PIC -- Polar Ice Caps.
Saya sangat kagum dengan detil yang mereka letakkan di bola bumi.
Bener-bener kagum dengan usaha dan niat mereka.
WOW.
Here's the first lay out with equator line, which then cancelled due to limitation space.
Foto di bawah adalah desain pertama bola bumi dengan garis katulistiwa.
Tidak jadi dipakai karena dg adanya garis katulistiwa (dari kulit wortel) membuat tata letak sempit.
What I did mostly when they creating was just walking around and taking pictures.
Apa yang saya lakukan selama mereka berkreasi dengan sampah adalah: mondar mandir dan memotret saja. Sambil mengamati dan terkagum-kagum.
Really amazed with their thoughts and excitement.
Here's the almost final globe, before revision.
They liked this version, but like the after better.
With word EARTH, the picture will deliver the message clearer.
Saya benar-benar tercengang dengan pemikiran dan antusiasme mereka.
Berikut adalah gambar bola bumi yang hampir selesai, sebelum direvisi.
Mereka menyukai versi yang ini, tapi akhirnya diubah karena menurut mereka dengan tulisan EARTH akan lebih jelas maknanya.
They deciced to change with words rather than greens as lands.
Mereka memutuskan untuk mengganti bagian hijau dengan kata saja.
Well, it's all up to you, Boys.
Saya menghargai pemikiran mereka.
Looks great!
Finally, when editing this page, I asked which quote they'd like to put on.
They choose this one.
I agreed.
A wonderful reminder for us all.
To take care of our planet, Earth.
Akhirnya, saat proses editing foto, saya menanyakan kutipan apa yang ingin mereka tambahan di gambar.
Mereka memilih kutipan Mahatma Gandhi:
BUMI menyediakan CUKUP untuk memuaskan KEBUTUHAN MANUSIA, 
tapi BUKAN KESERAKAHAN MANUSIA.
Saya menyetujuinya.
Suatu peringatan indah buat kita semua.
Kita perlu menjaga dan merawat planet bumi, bukan hanya mengambil keuntungan darinya.

Thanks for stopping by. 

Terima kasih.

 Eka


Tell me and I forget. 
Teach me and I remember. 
Involve me and I learn.
-Benjamin Franklin